Trenggalek - Perkumpulan Masyarakat Griya Mulya, Desa Semurup, Kecamatan Bendungan wadul dewan terkait dampak dari pembangunan Bendungan Bagong, Kamis (10/2/2022).
Rombongan tersebut diterima oleh Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek, untuk selanjutnya menggelar acara hearing.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek, Guswanto mengatakan, pihaknya menerima warga masyarakat Desa Semurup, yang terdampak pembangunan Bendungan Bagong.
Guswanto menuturkan, mereka menanyakan dalam bentuk aspirasi terkait adanya ketimpangan antara penilaian warga dan tim apresial.
" Dalam apresial tidak ada keragaman serta kesamaan harga yang telah ditemukan boleh masyarakat, " ucapnya.
Politisi dari PDI-P ini mencontohkan, luasan tanah yang sedikit harganya lebih mahal.Sebaliknya luasan yang lebih luas harganya lebih murah.Itu yang menjadi pertanyaan mereka.
Selanjutnya, dia menyebut jika warga Desa Semurup meminta kepada DPRD Kabupaten Trenggalek untuk mengawal agar bisa ditemukan dengan pihak afresial, dari pertanahan serta dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
" Pada dasarnya, warga masyarakat Desa Semurup sangat mendukung pembangunan Bendungan Bagong.Hanya saja terkait regulasi tanah yang terdampak menjadi persoalan bagi meraka, " imbuhnya.
Dia juga menyampaikan, warga Desa Semurup yang secara keseluruhan mempunyai sejumlah 119 petak tanah ini, meminta supaya afresial mengulang kembali terkait penentuan harga tanah.Supaya tidak menimbulkan kecemburuan antara satu dengan lainnya.
" Intinya, masyarakat Terdampak pembangunan Bendungan Bagong, minta tambahan harga, yakni dari sisi luas tanah dan bangunan.Ubtuo itu kami akan memanggil afresial, BPS, Dinas PUPR serta Camat Bendungan dalam waktu dekat, ujarnya (ags).